Setiap nabi dan rosul itu memiliki
mukjizat yang
berbeda yang disesuikan dengan
kondisi
masyarakat dan kebutuhannya.
Dan diantara para
nabi dan rosul yang paling banyak
memiliki
mukjizat adalah Rasululloh saw.
Banyak para
sahabat yang menyaksikan
dengan mata kepala
sendiri tentang kehebatan
mukjizat Rasululloh saw,
baik disaat damai maupun ketika
berada dimedan
pertempuran. Salah satu mukjizat
beliau yang
spektakuler adalah tubuhnya
memancarkan nyala
api dan petir sebagai tameng dari
serangan lawan
yang hendak membunuhnya.
Dikisahkan pada saat Rasululloh
saw berangkat
menuju ke medan perang Hunain,
diantara yang
ikut serta dalam pasukan kafir
ada seorang lelaki
yang bernama Syaiban Bin Usman
bin Talhah,
yang ayah dan pamannya
terbunuh dalam perang
Uhud. Oleh karena itu
keikutsertaan Syaiban
dalam perang Hunain adalah
untuk membalas
dendam atas kematian bapak dan
pamannya di
perang Uhud.
Sasaran utamanya adalah
membunuh Rasululloh
saw.
Syaiban kemudian mengisahkan
apa yang dia
alami sendiri dalam perang
Hunain tersebut. Ia
menceritakan, "ketika aku
mengetahui Rasululloh
saw turut serta dengan pasukan
islam dalam
Perang Hunain ini, akupun ikut
bergabung dengan
pasukan kafir Quraisy menuju
suku Hawazin,
dengan harapan bila perang
sudah berkecamuk,
aku akan mencari kesempatan
dan menunggu
saat yang tepat untuk membunuh
Rasululloh saw.
Dengan demikian, akulah orang
yang akan
menyelesaikan balas dendamnya
orang kafir
Quraisy terhadap Rasululloh saw.
Rencana ini aku
perhitungkan matang-matang
jangan sampai
gagal. Pedang yang aku bawapun
aku asah tajam-tajam hingga
nanti dapat sekali tebas kepada
Rasululloh saw, langsung pisah
dengan tubuhnya.
"Pada hati itu," demikian Syaiban
melanjutkan
kisahnya ketika perang sedang
berkecamuk
dengan hebatnya, aku terus
memantau gerak-
gerik Rasululloh saw karena
dialah sasaran
utamaku. Akhirnya tibalah saatnya
yang aku
tunggu-tunggu. Ini merupakan
peluang emas
bagiku, disaat orang-orang islam
porak-poranda
dan bercerai-berai oleh serangan
gencar pasukan
panah kaum kafir yang bertubi-
tubi sehingga
keselamatan Rasululloh saw tidak
terlindungi oleh
pasukannya. Maka aku langsung
menghunus
pedangku sambil mendekati
Rasululloh saw.
Setelah dekat dengan beliau,
seranganpun aku
lancarkan kepadanya. Tiba-tiba,
ada nyala api
keluar dari tubuhnya laksana petir
yang
menyambar-nyambar dan nyaris
menyambar kulit
tubuhku. Melihat kejadian itu, aku
langsung
menutup wajahku dengan tangan
kerana rasa
takut telah mencekam seluruh
jiwaku.
Untuk itu, aku langsung
menghindarkan diri
menjauhi Rasululloh saw sejauh
mungkin. Tidak
begitu lama, aku mendengar
Rasululloh saw
memanggil diriku, "Wahai Syaiban,
datanglah
kemari". Akupun datang kepada
nabi saw dengan
perasaan takut. Setelah aku
mendekat, beliau lalu
meletakkan tangannya didadaku,
rupanya beliau
mengerti kalau dadaku diliputi
oleh perasaan
takut dan gemetaran. Beliau
mengusap-usap
dadaku, seraya berdo'a, "Ya Alloh,
lindungilah dia
dari bisikan setan".
Dari peristiwa itu, demi Alloh,
pada saat itu juga
tidak ada yang lebih dicintai oleh
telinga, mata
dan saat segenap jiwaku kecuali
beliau. Persaan
benci dan dendam kepadanya
sirna dari dalam
lubuk hatiku. Kemudian Rasululloh
saw berkata
kepadaku, "Mari ikut berjuang
bersama kami". Aku
langsung berdiri tegak dihadapan
beliau dan
dengan pedang ditangan, aku
melancarkan
serangan balik menghantam
teman-temanku yang
kafir yang memusuhi Rasululloh
saw dan diriku ini
lebih suka melindungi dan
menjaga keselamatan
Rasululloh saw dengan
menggunakan tenagaku
sendiri. Jika bapakku masih hidup
dan memusuhi
Rasululloh saw dan sahabat-
sahabatnya, maka
tidak segan-segan lagi aku akan
menyerangnya
dengan pedangku yang tajam ini".
Bila dianalisa dari peristiwa
diatas, rasanya tidak
mungkin terjadi manusia mampu
mengeluarkan
percikan api yang menyambar-
nyambar bagaikan
petir dari tubuhnya. Akan tetapi,
inilah kenyataan
yang terjadi pada diri Rasululloh
saw dan inilah
yang disebut dengan Mukjizat.
Subhanallah.... :-)
。Sahabat jika Artikel Ini
bermanfaat silahkan dibagikan ,
sampaikan walau satu ayat ,,
。Sabda Rasulullah SAW ;
"Siapa yang menyampaikan satu
ilmu dan orang membaca
mengamalkannya maka dia
akan beroleh pahala walaupun
sudah tiada."
(HR. Muslim)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment