Social Icons

Pages

Tuesday, June 18, 2013

Wireless Mikrotik RB433 Sebagai Client Bridge

Wireless Mikrotik RB433 Sebagai Client Bridge
1.   Me-remote routerboard menggunakan winbox dengan cara memilih mac address yang muncul pada winbox lalu pilih connect.

2.   Melakukan konfigurasi routerboard.
Pilih menu Wireless > akan muncul jendela Wireless Tables > pada tab Interfaces klik tanda plus merah untuk membuat wireless baru > muncul jendela Interface > masuk pada tab Wireless > isikan mode wireless= station pseudobridge, band = 2GHz-B/G, Frequency = 2417, SSID akan diisi dengan SSID BTS “Wireless Tes Jaringan”, kita harus melakukan scan untuk dapat menemukan wireless BTS tersebut tetapi terlebih dahulu kita tentukan Country/ negara dimana letak BTS itu berada, Klik Advanced Mode yang terletak di pojok kanan bawah, akan muncul baris Country lalu pilih Indonesia, klik Scan untuk mencari wireless bts.

3.   Akan muncul jendela Scanner.
Pada kolom Interface isi dengan wlan1 lalu klik Start untuk memulai pencarian. Setelah muncul SSID BTS “Wireless Tes Jaringan” maka klik Stop untuk menghentikan pencarian. Klik SSID BTS “Wireless Tes Jaringan” lalu klik Connect untuk mengkoneksikan laptop ke BTS.

4.   Close jendela Scanner, secara otomatis SSID pada wireless wlan1 akan terisi dengan SSID BTS “Wireless Tes Jaringan”

Pada saat sudah konek ke google maka di layer 2 destination MAC dan source mac (rangkap 2) yang dipakai adalah mac di bridge-pseudobridge
5.   Melakukan konfigurasi bridge antara bridge dengan interface wlan1 dan bridge dengan LAN. Pertama kita buat dulu bridge. Klik menu Bridge > Pada tab Bridge klik tanda plus merah, lalu isikan nama bridge1 pada Name, klik OK, maka akan terbentuk bridge1.

6.   Masih di jendela Bridge, masuk ke tab Port > klik tanda plus merah > pada Interface diisi dengan interface yang akan dibridge (LAN) > pada Bridge diisi dengan nama bridge yang tadi telah dibuat (bridge1) > klik OK, maka akan terbentuk port bridge LAN.

Buat port bridge lagi untuk wlan1. klik tanda plus merah > pada Interface diisi dengan wlan1 > pada Bridge diisi dengan bridge1 > klik OK, maka akan terbentuk port bridge wlan1.

7.   Melakukan konfigurasi IP Address. Klik menu IP, pilih Addresses. Muncul kotak dialog Address List. klik tanda plus merah pada tepi kiri atas untuk menambah alamat IP baru. Kemudian akan muncul kotak dialog New Address.   Pada Address, isikan alamat IP 10.60.101.11/24 sedangkan pada Interface pilih bridge1 untuk menghubungkannya ke bridge yang tadi telah dibuat. Klik OK.

8.   Menentukan gateway. Pilih menu IP > Routes > pada tab routes klik tanda plus merah > isikan gateway sesuai dengan gateway bridge1 yaitu 10.60.101.1 lalu klik Apply, OK.

9.   Memasang DNS (Domain Name Service) Server. Klik menu IP, pilih DNS. > klik Setting > isikan dns server 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 sebagai dns standard ke internet. Klik OK.

10.   Mengisi ip lokal pada tcp/ip sesuai dengan topologi jaringan diatas.

11.   Melakukan test koneksi AP bridge dengan menggunakan New Terminal

12.   Melakukan test koneksi AP bridge dengan cara ping ke google.com melalui Command Prompt.


Wireless Mikrotik RB433 Sebagai Client Bridge
1.   Melakukan konfigurasi routerboard. Sama seperti pada pengaturan diatas pada saat membuat wireless baru, yang berbeda adalah Mode yang digunakan saat ini diganti dengan mode station. SSID yang digunakan masih SSID “Wireless Tes Jaringan” klik OK.

2.   Mengubah konfigurasi IP Address. Settingan IP Address yang menuju ke bridge tadi dihapus/dinonaktifkan lalu membuat settingan baru:
Interface menuju LAN: Pada Address, isikan alamat IP 10.60.11.1/24 pada Interface pilih LAN untuk menghubungkannya ke lokal. Klik OK.

Interface menuju wlan1: Pada Address, isikan alamat IP 10.60.101.11 /24, sedangkan pada Interface pilih wlan1 untuk menghubungkannya dengan internet. Klik OK.

3.   Melakukan penambahan rule NAT yang baru untuk interface wlan1. Pilih menu IP > Firewall > Pilih menu NAT, Klik tanda plus merah > pada Chain pilih srcnat > pada Out Interface pilih wlan1  untuk menghubungkan ke switch. Klik OK. Pada tab Action, pilih Action = masquerade, klik OK.


4.   Melakukan test koneksi client Router dengan cara ping ke google.com melalui New Terminal

5.   Konfigurasi DHCP Server. Masuk ke DHCP Server > pada tab DHCP klik DHCP Setup > akan muncul jendela baru untuk konfirmasi DHCP Server.

- Pada DHCP Server Interface isikan dengan LAN. Klik next.
- Pada DHCP Address Space menunjukkan network dari DHCP yang akan digunakan (dari LAN), klik next.
- Gateway for DHCP Network adalah Gateway user (dari LAN)
- Addresses to give out adalah Range ip yang diberikan. Next
- Dns server adalah Dns yg digunakan DHCP. Kita masih dapat menambahkannya. Klik next.
- List time : kontrak hari, selama 3 hari client router akan mendapatkan ip yang sama dari pusat, jika lebih dari 3 hari maka ip akan berubah.
6.   Meng-obtain pengaturan TCP/IP lokal karena kita sekarang berperan sebagai client Router.

7.   Melakukan test koneksi client Router dengan cara ping ke google.com melalui Command prompt. Mengetes koneksi tersebut dengan membuka browser dan mengakses google.com


8.   Untuk mengecek besarnya bandwitch. Klik menu Tools > Bandwitch Test, isikan IP tujuan > direction = receive (sebagai penerima) > klik start.


Demikianlah langkah-langkah dalam penyettingan Wireless Mikrotik RB433 sebagai Client Bridge dan Client Router :)

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Total Pageviews