Social Icons

Pages

Tuesday, October 1, 2013


Saya, Anda dan Kita Semua Akan Berada di Padang Mahsyar


Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh.
Saya, Anda dan Kita Semua Akan Berada di Padang Mahsyar (Bag.1)
Saudariku muslimah..
Ketahuilah, Al-quraanul kariim yg telah Allah Subhaanahu wa Taalaa turunkan kepada kita telah menerangkan segala sesuatu. Sebagaimana dalam firman-Nya
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS. An-Nahl 89)
Maka dari itulah, Al Quran harus kita yakini dan kita pelajari karena Al Quran menerangkan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dunia dan akhirat kita. Al Quran juga telah menerangkan tentang apa yang akan terjadi di yaumul mahsyar kelak. Itu semua bertujuan supaya kita bisa mempersiapkan diri, karena semua kita tanpa terkecuali akan berada di yaumul mahsyar. Saya, anda dan kita semua akan berdiri di padang mahsyar dan tidak ada yang bisa mengelak akan hal itu.
Sadarilah.. Setiap individu dari kita, hidup di dunia hanya sampai pada waktu yg telah di tentukan.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS. Ali Imran 185)
Kita semua sedang bergerak dan berjalan kepada titik yang telah ditentukan oleh Allah yang disebut dengan kematian. Dan setelah wafat, kita akan masuk ke alam barzakh, yakni sebuah alam yang Allah takdirkan sebagai tempat roh-roh dan jasad yang telah wafat menjelang datangnya hari kiamat. Dari nabi Adam alayhis salaam hingga manusia-manusia yang hidup menjelang hari kiamat.
Dan setelah tiba masanya, dunia pun akan berakhir sebagaimana yang Allah Subhaanahu wa Taalaa terangkan di dalam Al Quran. Dimana dunia ini akan hancur. Langit yang kokoh berdiri akan jatuh ke bumi. Bintang-bintang bertabrakan. Air laut akan tumpah ke darat. Dan semua kehidupan pun akan berakhir.
Setelah hari kiamat terjadi dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat Israfil, maka habislah kehidupan dunia, dan kemudian disusul dengan tiupan yg kedua, dimana semua manusia dari nabi Adam alayhis salaam sampai manusia yang paling akhir meninggal di permukaan bumi ini akan dibangkitkan lagi oleh Allah Subhaanahu wa Taalaa untuk dimintai pertanggungjawaban atas seluruh perbuatan yang pernah dilakukan diatas permukaan bumi ini.
() () ()
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup (1) . Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. (QS. Al-Haaqqah 13-15)
()
Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az-zumar 68)
Dibangkitkannya manusia dari alam kubur
Dan pada hari itulah ketika manusia bangkit dari kubur, manusia pun terheran-heran, terutama bagi manusia-manusia yang tidak percaya dengan adanya hari berbangkit. Mereka membantah nabi Muhammad Shallallaahu alayhi wasallam dan mereka juga menertawakan orang-orang yang beriman ketika orang-orang yang beriman mengikuti nabi yang mereka cintai Muhammad Shallallaahu alayhi wa sallam dengan menyatakan,
() ()
Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk. (QS. Yaasiin 78-79)
Merekalah manusia-manusia yang percaya akan adanya hari kiamat hanya dibibir saja. Maka, ketika bertemu dengan hari kiamat, mereka pun terkejut dan saling bertanya-tanya diantara mereka.
()
Mereka berkata: Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya). (QS. Yaasiin 52)
Dan terlebih lagi bagi orang-orang kafir. Mereka sangat ketakutan pada hari dimana manusia dibangkitkan dari alam kubur.
()
Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. orang-orang kafir berkata: Ini adalah hari yang berat. (QS. Al-Qamar 8)
() () ()
Apabila ditiup sangkakala, Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. (QS. Al-Muddatstsir 8-10)
Kenapa berat? Jelas sekali karena mereka tidak mempunyai persiapan. Dan selama di dunia, mereka pun tidak percaya dengan adanya hari berbangkit. Mereka tidak percaya dengan adanya hari perhisaban, yang mana yang baik akan di balas baik dan yang buruk akan dibalas buruk.
()
Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya pula. (QS Al-zalzalah 8)
Dan ketika manusia tidak percaya dengan hari berbangkit atau percayanya hanya di lisan saja, maka mayoritas perbuatan buruk pun akan dilakukan daripada perbuatan-perbuatan baik.
Dekatnya jarak matahari dengan kita pada hari kiamat
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil. Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata? Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau. (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, Jarak satu mil ini, baik satu mil yang biasa atau mil alat celak, semuanya dekat. Apabila sedemikian rupa panasnya matahari di dunia, padahal jarak antara kita dengannya sangat jauh, maka bagaimana jika matahari tersebut berada satu mil di atas kepala kita?! (Syarah al-Aqidah al-Wasithiyyah, 2/134).
Namun amat disayangkan, banyak sekali diantara kita kaum muslimin dan muslimaat yang lupa bahkan cenderung tidak perduli akan datangnya hari yang berat ini. Yaah.. kita tidak perduli. Bahkan diantara kita tidak punya persiapan untuk hari setelah berakhirnya kehidupan dunia ini.
(1) Maksudnya: ialah tiupan yang pertama yang pada waktu itu alam semesta menjadi hancur.
http://muslimah.or.id/aqidah/saya-anda-dan-kita-semua-akan-berada-di-padang-mahsyar-bag-1.html


Saya, Anda dan Kita Semua Akan Berada di Padang Mahsyar (Bag.2)
Berapa lamakah manusia tinggal di dunia ini?
Di yaumul mahsyar manusia pun saling bertanya-tanya diantara sesama mereka berapa tahun sebenarnya kita tinggal di dunia ini?
() () ()
Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. Allah berfirman: Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.(1) (Qs. Al-Muminuun 112-114)
Begitu pula diterangkan oleh Allah Subhaanahu wa Taalaa pada surah As-Sajdah dan An-Naaziat,
()
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.(2) (QS. As-Sajadah 5)
()
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.(3) (QS. An-naaziat 46)
Saudariku muslimah..
Kalau kita menyadari bahwasanya tinggal didunia hanya untuk waktu sore atau pagi saja jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat, akankah kita menggunakan waktu yang singkat ini hanya untuk mendapatkan kebahagiaan atau kenikmatan dunia yang hanya sesaat saja? Atau kita akan menggunakan waktu tersebut untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi? Kita harus berpikir berulang-ulang kalau waktu yang singkat ini hanya untuk memikirkan kehidupan yang sangat sebentar tersebut dan melupakan kehidupan yang abadi. Kalau demikian, berarti kita sedang menuju kepada murka Allah yang maha dahsyat.
Catatan amal dan perbuatan akan dikeluarkan
Dan ketika hari hisab telah datang, maka dipertontonkanlah kepada manusia seluruh perjalanan kehidupannya di muka bumi ini. Lengkap dengan seluruh catatan-catatan amalnya.
()
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Rabmu tidak menganiaya seorang juapun. (Qs. Al-Kahfi 49)
Sadarilah, bahwasanya malaikat tidak sedikitpun meninggalkan pekerjaan mereka, melainkan seluruh perbuatan dan perkataan kita dicatat oleh mereka.
()
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qs. Qaaf 18)
Orang-orang yang menghiasi kehidupannya dengan kemaksiatan, kekufuran, penyelisihan terhadap syariat yang dibawa nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam, akan takut melihat apa yang ada di dalam catatan amal mereka. Allah Subhaanahu wa Taalaa menerangkan dalam ayatnya,
()
Maka Dia akan berteriak: Celakalah aku. (Qs. Al-Insyiqaaq 11)
Saudariku Muslimah..
Apa yang telah dijelaskan diatas tadi bukanlah sekedar cerita kosong belaka. Akan tetapi semua itu sebagai nasehat kepada kita agar jangan sampai kita termasuk ke dalam golongan yang mengucapkan kalimat Celakalah aku pada saat di padang mahsyar.
Allah Subhanahu wa Taala akan memperlihatkan neraka jahannam di yaumul mahsyar
Dan tahukah engkau duhai saudariku.. Allah Subhaanahu wa Taalaa akan datangkan dan perlihatkan surga dan neraka di yaumul mahsyar sehingga akan ciutlah nyali yang melihatnya.
()
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. (QS Al-Fajr : 23)
Berkata Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam dari Ibnu Masud radhiyallaahu anhu, Didatangkan neraka di hari itu, dalam keadaan ia memiliki 70.000 tali kekang, setiap tali kekang diseret 70.000 malaikat. (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)
Maka, apabila tali kekangan dilepaskan oleh malaikat, neraka akan menghancurkan apa yang ada di padang mahsyar. Berarti, ada 4,9 milyar malaikat Allah yg bertugas memegang neraka jahannam supaya tidak menghancurkan apa yang ada di sekitarnya. SubhaanAllaah.. Pemandangan yang sangat dahsyat. Ditambah lagi saat kita mengingat dosa, kesalahan dan ketidakpatuhan kita kepada Allah dan RasulNya, penentangan demi penentangan, pelanggaran demi pelanggaran terhadap syariat membuat nyali kita ciut dan bertanya-tanya akankah kita selamat dari neraka ini ataukah tidak?
Pada saat itu, manusia akan ditanya oleh Allah Subhaanahu wa Taalaa
() ()
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: Apakah jawabanmu kepada para rasul?. Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya menanya. (Qs. Al-Qashash 65-66)
Didatangkan para Malaikat dan Rasul
Begitu pula didatangkan para malaikat dan para Rasul untuk di tanyakan apakah mereka mendakwahkan kepada kekufuran sebagaimana yang diterangkan pada Qs. Al-Maidah dan Qs. As-Saba
() ()
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?. Isa menjawab: Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara-perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya Yaitu: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu. (Qs. Al-Maidah 116-117)
Dan pada QS. As-Saba
() ()
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada Malaikat: Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu? Malaikat-malaikat itu menjawab: Maha suci Engkau. Engkaulah pelindung Kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin(4); kebanyakan mereka beriman kepada jin itu. (Qs. As-Saba 40-41)
(1) Maksudnya: mereka hendaknya harus mengetahui bahwa hidup di dunia itu hanyalah sebentar saja, sebab itu mereka seharusnya janganlah hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja.
(2) Maksud urusan itu naik kepadanya ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat. ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Allah dan keagunganNya.
(3) Karena hebatnya suasana hari berbangkit itu mereka merasa bahwa hidup di dunia adalah sebentar saja.
(4) Yang dimaksud jin di sini ialah jin yang durhaka ialah syaitan
http://muslimah.or.id/aqidah/saya-anda-dan-kita-semua-akan-berada-di-padang-mahsyar-bag-2.html
Saya, Anda dan Kita Semua Akan Berada di Padang Mahsyar (Bag.3)
Dialog yang terjadi antara orang-orang yang menyesatkan dan disesatkan pada hari kiamat nanti, khususnya di Padang Mahsyar
Saudariku Muslimah..
Adapun dialog yang terjadi di padang mahsyar yang dahsyat adalah antara orang-orang yang menyesatkan dan disesatkan. Dan dialog inilah yang banyak kita temukan didalam Al-Quran dimana orang yang disesatkan minta pertanggungjawaban kepada orang-orang yang menyesatkan di permukaan bumi.
()
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (Qs. Al-Baqarah 166)
()
Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka (1), mereka berkata: Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau. Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta. (QS. An-nahl 86)
()
Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? mereka menjawab: Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. sama saja bagi kita, Apakah kita mengeluh ataukah bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri. (Qs. Ibrahim 21)
() ()
Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka? Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sSesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya). (Qs. Al-Ghafir 47-48)
()
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (Qs. Al-Baqarah 167)
Dan orang-orang yang sesat pun tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa meminta pertanggungjawaban dari orang-orang yang menyesatkan. Mereka pun hanya bisa meminta kepada Allah untuk menyiksa orang-orang yang menyesatkan dengan siksaan yang berlipat.
()
Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka. Allah berfirman: Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui. (Qs. Al-Araf 38)
Begitu pula dalam firmanNya
()
Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar. (Qs. Al-Ahzab 68)
()
Mereka berkata (lagi): Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka. (Qs. Shaad 61)
()
Dan orang-orang kafir berkata: Ya Rabb kami perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jinn dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina. (Qs. Fushilat 29)
Dan berkata setan di yaumul mahsyar kepada orang-orang yang meminta pertanggung jawabannya akibat dia telah menyesatkan orang-orang tersebut.
()
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (Qs. Ibrahim 22)
Subhanallah.. Jelas sekali bahwasanya setan merupakan musuh kita yang nyata. Mari kita renungkan diri kita sebelum semuanya terlambat. Didalam Al-Quran pun telah banyak peringatan agar kita tidak mengikuti setan karena hanya akan membawa kita kepada murka Allah Subhaanahu wa Taalaa. Allah dan RasulNya pun telah menerangkan kepada kita jalan kebenaran dan jalan kesesatan, dan kita pun sungguh telah diberikan kekuatan oleh Allah untuk berjalan di atas jalan kebenaran sebagaimana kita telah diberikan kekuatan untuk mengarungi jalan kesesatan. Dan jalan-jalan itu adalah pilihan kita apakah kita mengikuti jalan kebenaran atau kita mengikuti jalannya setan.
Teman yang buruk merupakan salah satu jalan setan menyesatkan kita
Teman yang buruk adalah salah satu jalan setandalam menyesatkan kita. Bermula dari ajakan setan melalui teman-teman yang tidak baik, sahabat-sahabat yang tidak baik, tetangga yang tidak baik dan semisalnya bisa mengakibatkan kita ikut dalam kesesatan setan.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
Perumpamaan teman yang saleh dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, maka bisa jadi dia menghadiahkan parfumnya kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wangi darinya. Sedangkan pandai besi, jika apinya tidak membakar bajumu maka kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap darinya. (HR. Al-Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)
Yah Kita memang diperintahkan untuk memilih teman, karena teman memang mempunyai pengaruh kepada kehidupan kita.
Dan ketahuilah saudariku, di akhirat kelak saat setan dan orang-orang yang menyesatkan berlepas diri dari kita, maka kita pun ingin kembali ke dunia untuk berlepas diri dari mereka. Dan kita pun hanya bisa berandai-andai saja. Sekiranya saya bisa kembali ke dunia, maka saya tidak akan menjadikan kalian sebagai teman. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Taalaa,
() ()
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan (2) itu teman akrab(ku). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (Qs. Al-Furqan 28-29)
()
Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) Dia berkata: Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Qs. Az-Zukhruf 38)
(1) Yang dimaksud dengan sekutu di sini ialah apa-apa yang mereka sembah selain Allah atau syaitan-syaitan yang menganjurkan mereka menyembah berhala.
(2) Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia
http://muslimah.or.id/aqidah/saya-anda-dan-kita-semua-akan-berada-di-padang-mahsyar-bag-3.html

Saya, Anda dan Kita Semua Akan Berada di Padang Mahsyar (Bag.4)
Sisa berapakah usia kita?
Saudariku.. Semoga Allah selalu merahmati kita..
Ingatlah.. Dunia hanyalah kehidupan yang singkat. Umur kita paling hanya antara 60 sampai 70 tahun seperti yang telah di sabdakan nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam,
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam bersabda: Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu. [HR Ibnu Majah, no. 4.236; Tirmidzi, no. 3.550. Lihat Ash Shahihah, no. 757].
Kalau memang kita menyadari akan hal itu, kira-kira tinggal berapakah sisa umur kita dimuka bumi ini yang bisa kita gunakan untuk kebaikan? Kita perlu perhitungan dengan matang karena diakhirat nanti semua akan berlepas diri.
() () () ()
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (Qs. Abasa 34-37)
Penyesalan di akhirat tidak ada artinya
Ketahuilah saudariku.. Di padang mahsyar, orang-orang kafir dan orang-orang yang banyak berbuat maksiat ingin kembali ke dunia untuk bertaubat. Mereka ingin kembali ke dunia untuk menjadi orang-orang yang patuh kepada Allah dan RasulNya shallallaahu alaihi wa sallam.
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, Maka berkatalah orang-orang yang zalim: Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Qs. Ibrahim 44).
() () ()
Mereka berkata: Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), Maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Allah berfirman: Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. (Qs. Al-Muminun 106-108)
()
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya(1), seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama rasul. (Qs. Al-Furqan 27)
()
Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. (Qs. As-Sajdah 12).
Saudariku muslimah..
Semua ini merupakan nasihat untuk saya, anda dan kita semua. Jangan sampai di hari akhir kelak kita berangan-angan ingin jadi orang shalih di dunia. Karena semua itu tiada gunanya. Dan semoga Allah Subhanahu wa Taala tidak memasukkan kita ke dalam golongan yang ada dalam firmanNya berikut ini,
()
Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. (Qs. As-Sajdah 12)
Kita harus menjadi orang shalih di sini, di dunia, bukan di sana. Kita harus bertekad kalau kita harus menjadi orang shalih yang patuh dan taat kepada Allah dan rasulNya selama berada di dunia, karena tidak ada manfaatnya kalau sudah berada di yaumul mahsyar.
Saudariku Muslimah..
Semua penyesalan itu tidak ada artinya. Semua permintaan itu tidak ada gunanya kalau itu terjadi di padang mahsyar. Teruslah mengingat-ingat peringatan Allah agar kita bisa memikirkan segala tindak tanduk kita di permukaan bumi ini. Kita hidup di dunia untuk patuh kepada Allah dan RasulNya. Kita hidup di dunia untuk menjalankan perintah Allah. Kita hidup di dunia untuk lari dari larangan-larangan Allah.
Karena Allah telah memberikan peringatan dan pelajaran dengan menurunkan Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu. Tapi ketika manusia tidak mau mengikutinya, tidak mau membacanya, tidak mau mentadabburinya, tidak mau patuh dan taat terhadap perintahNya, akhirnya manusia pun mengakui bahwasanya merekalah orang-orang yang ingkar di permukaan bumi.
()
Mereka berkata: Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. (Qs. Al-Anbiyaa 14)
()
Supaya jangan ada orang yang mengatakan: Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ) (Qs. Az-Zumar 56)
Dan berkata pula orang-orang kafir sebagaimana yang Allah kabarkan dalam surat Al-Mulk,
()
Dan mereka berkata: Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (Qs. Al-Mulk 10)
Dialog antara penduduk surga dan penduduk neraka
Penduduk surga bertanya kepada penduduk neraka seperti yang diterangkan dalam firmanNya
() () () () () ()
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. (Qs. Al Muddatstsir 42-47)
Terpaksa mereka mengakui akan keburukan-keburukan mereka, karena memang sudah tidak ada jalan untuk berbenah dan bertaubat.
Balasan setimpal dengan amalan
Dan setelah itu masa hisab pun tiba. Dan buahnya adalah yang sesat dan melenceng akan dimasukkan ke dalam tempat yang pantas untuk mereka. Pada saat itu malaikat-malaikat pun mempersilahkan orang-orang yang sesat di permukaan bumi untuk menikmati adzab neraka. Malaikat berucap sebagaimana di terangkan dalam Al-Quran,
() ()
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini? mereka menjawab: Benar (telah datang). tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. (Qs. Az-Zumar 71-72)
()
Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim (musyrik) itu: Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal, kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. Yunus 52)
()
Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; Maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik. (Qs. Al-Ahqaaf 20)
()
Masukklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); Maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. Ath-Thur 16)
Maka timbul pertanyaan, Siapakah yang sanggup bersabar di dalam neraka?
Penduduk Neraka dan Surga dapat saling melihat
Penduduk surga dan penduduk neraka bisa saling melihat. Dan ini merupakan adzab tersendiri bagi penduduk neraka. Bayangkanlah.. di dalam kobaran api, bisa melihat orang yang sedang berada di dalam kenikmatan yang luar biasa. Dan akhirnya, penduduk neraka meminta air kepada penduduk surga.
()
Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu. mereka (penghuni surga) menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (Qs. Al-Araf 50)
Gagal minta air kepada penduduk surga, penduduk neraka pun minta air kepada Allah Subhaanahu wa Taalaa.
()
Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (Qs. Al-Kahfi 29)
Penghuni neraka minta diringankan adzab
Penduduk neraka minta kepada Allah untuk diringankan adzab. Dan minta kepada para malaikat untuk mendoakan mereka agar Allah mau meringankan adzab mereka
() ()
Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari. Penjaga Jahannam berkata: Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan? mereka menjawab: Benar, sudah datang. penjaga-penjaga Jahannam berkata: Berdoalah kamu. dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka. (Qs. Al-Mumin 49-50)
Setelah penduduk neraka gagal minta diringankan adzabnya, mereka pun akhirnya minta dimatikan saja. Renungkanlah, banyak sekali manusia yang haus akan kehidupan dunia, banyak manusia tidak perduli akan kematian, banyak manusia yang ingin hidup selama-lamanya dengan kenikmatan dunia. Tapi di akhirat, kalau dia menjadi penduduk neraka, dia pun menginginkan kematian.
() ()
Mereka berseru: Hai Malik(2) biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. Dia menjawab: Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini). Sesungguhnya kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. (Qs. Az-Zukhruf 77-78)
Saudariku.. Ini hanyalah segelintir peringatan Allah Subhaanahu wa Taalaa kepada kita. Namun, dengan yang segelintir ini, semoga mampu memberikan kita kesadaran bahwasanya kehidupan di dunia ini hanya sebentar. Apalah arti kesuksesan dunia, apabila akhirat kita menderita. Apalah makna kekayaan dan kekuasaan di dunia, kalau itu hanya akan mengantarkan kita ke neraka.
Katakanlah, Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. (Qs. Az-Zumar 15)
Manusia yang berkuasa di permukaan bumi, tidak akan mampu melewati kekuasaan Firaun. Manusia yang kaya di permukaan bumi, tidak akan mampu melewati kekayaan Qarun. Tapi lihatlah kekayaan dan kekuasaan mereka, kemanakah akhirnya mengantarkan mereka? Tidak lain dan tidak bukan hanya mengantarkan mereka kepada murka Allah Subhaanahu wa Taalaa.
Semoga Allah Subhaanahu wa Taalaa melindungi kita saya, anda dan kita semua dari murka dan sentuhan neraka Allah Subhaanahu wa Taalaa, Aamiin yaa Rabb..
Wa shollallahu ala nabiyyiina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam
(1) Menggigit tangan (jari) Maksudnya menyesali perbuatannya
(2) Malik adalah Malaikat penjaga neraka
Artikel muslimah.or.id
Penulis : Yuhilda Ummu Izzah
Murajaah : Al-ustadz Abu Salman Hafizhahullaahu Taaala
http://muslimah.or.id/aqidah/saya-anda-dan-kita-semua-akan-berada-di-padang-mahsyar-bag-4.html
Siapkah Kita Menghadapi 4 Pertanyaan di Padang Mahsyar
Setiap manusia wajib mengimani hari akhir atau hari kiamat. Bahkan hal itu merupakan rukun iman yang kelima. Di dalam hadist-hadist sahih di terangkanlah bahwa setelah dunia ini hancur, manusia yang dalam kubur di bangkitkan dan akan menghadapi peristiwa tsb ? Apa saja yang terjadi pada saat itu?
Pada saat itu manusia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah
subhanahuwataala tentang segala macam yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini.
Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfaat apa yang dibanggakan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu hanya ada Penguasa tunggal yaitu Allah subhanahuwataala yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat itu sebaik baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya.
Karena Allah telah mengkaruniakan nikmat-nikmat itu kepada manusia, maka sangat wajar apabila Ia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan.
Dalam sebuah hadist mengatakan (sabda Rasulullah saw) : Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shirothol
mustaqim) sehingga ia di tanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya dari mana ia peroleh dan dikemanakan ia habiskan dan badannya untuk apa ia gunakan. (HR Sahih Turmizi dan Ad Damiri).
1. UMUR
Umur adalah sesuatu yang tidak lepas dari manusia. Bila kita berbicara tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu.
Allah dalam Alquran telah bersumpah degnan waktu : Demi masa, maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang di berikan Allah adalah 24 jam dalam sehari semalam. Untuk apa waktu itu kita gunakan ? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk hal yang sia-sia.
Diantara sebab-sebab kemunduran ummat Islam ialah bahwa mereka tidak pandai menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, sebagian waktunya digunakan untuk bergurau, mengobrol hal hal yang tak berguna bahkan terkadang membawa kepada perdebatan yang tak berarti hingga membawa keperkelahian. Sementara orang-orang kafir menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka maju di dalam segala bidang kehidupan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keadaan ummat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada diantara mereka yang tidak mengerti ajaran agamanya dan tidak mengerti ilmu pengetahuan umum.
Bahkan ada diantara mereka yang buta baca tulis Alquran.
Bila kita mau meningkatkan iman dan amal (pekerjaan/ilmu), maka seharusnya kita bertanya kepada diri masing-masing; Sudah berapa umur kita hari ini dan apa yang sudah kita ketahui tentang Islam, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini? Janganlah kita termasuk orang-orang yang lalai dan merugi.
Umur tidak terasa berjalan merayapi kehidupan kita. Tanpa kita sadari, sekejap saja umur kita telah tertinggal jauh, yang tersisa hanya beberapa tahun saja atau beberapa hari bahkan beberapa detik saja.
Kemarin kita masih dimanja-manja, bermain tertawa bebas sedikit bergembira dan banyak mengalami kesusahan dalam menjalani perputaran kehidupan di dunia ini, lalu berkeluarga dan tiba-tiba kita telah menggenapi diatas puluhan tahun dan menanti hari ketiadaan kita di dunia ini seperti semula.
Apakah akan kita sia-siakan umur yang bagai KERCAPAN MATA ini untuk hal-hal yang hanya akan merugikan kita di dunia maupun di hari akhir kelak ?
2. ILMU
Yang membedakan antra muslim dan non muslim adalah ilmu dan amal.
Orang muslim berbeda amaliahnya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, berumah tangga, bermuamalah (hubungan dalam bermasyarakat), berperilaku dll. Seorang muslim di perintahkan oleh Allah dan rosul-Nya agar menuntut ilmu. Allah berfirman : Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? ( Az Zumar : 9).
Ayat diatas kendatipun berbentuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu hukumnya wajib (ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat) atas setiap individu muslim, misalnya ilmu agama : tentang membersihkan najis, berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang di laksanakan setiap hari. Ilmu keduniawian : belajar menuntut ilmu tiada batasan umur dan wajib di amalkan (di terapkan) untuk kelangsungan hidup dan kemaslahatan sesama manusia. Karena ia tidak tahu, maka amalannya akan tertolak, dan Allah akan bertanya kepadanya kenapa ia mengikuti apa yang ia tidak ketahui, seperti dalam firman-Nya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati. semuanya itu akan di minta pertanggungjawabannya . (Al Isra : 36).
Ilmu yang sudah dipelajari oleh ummat Islam harus di gunakan untuk
kepentingan Islam dan sesama manusia. Ilmu yang sudah di tuntut dan di pelajari wajib di amalkan menurut syariat (aturan/ajaran) Islam. Ilmu tidak akan berarti apa apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya, rosulullah saw bersabda : Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap tiap orang dimudahkan menurut apa apa yang Allah ciptakan atasnya. ( HR Muslim).
Akal fikiran diberikan untuk di pergunakan pada tempatnya, yaitu menuntut ilmu. Baik Ilmu duniawi maupun ilmu ukhrawi. Menuntut ilmu tidak mengenal umur, waktu atau tempat. Sudahkah kita menggunakan akal fikiran yang Dia limpahkan ini pada hal-hal yang berguna baik bagi diri maupun orang sekitar kita ?
Allah taala telah melimpahkan umur,akal fikiran dan pengetahuan, mengapa kita tidak mencarinya? Jadi tiada alasan yang bisa di terima Allah pada waktu hari penghisaban kelak bagi umat-Nya. Janganlah kita termasuk umat yang menyesal di kemudian hari.
3. HARTA
Rosulullah saw bersabda bagi tiap tiap umat itu fitnah dan sesungguhnya fitnah umatku adalah harta . (HR Turmizi dan Hakim).
Harta pada hakikatnya adalah milik Allah. Harta adalah amanat Allah yang dilimpahkan kepada umat manusia agar ia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang telah di tetapkan dalam syariat Islam.
Bila kita amati keadaan umat Islam kini, banyak kita dapati diantara mereka yang tidak lagi peduli dengan cara mengumpulkan hartanya apakah dari jalan yang dihalalkan atau yang di haramkan dalam syariat Islam . Rosulullah saw telah meramalkan hal ini dengan sabdanya : Nanti akan datang suatu masa; di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta itu di peroleh, apakah dari yang haram atau yang halal . (HR Bukhari).
Setiap muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya karena manusia yang terdesak dalam masalah ekonomi lalu ia menjadi kalut hingga tidak peduli lagi harta itu dari mana ia peroleh. Ada harta yang di perolehnya dari usaha-usahanya yang batil, misal ; hutang tidak di bayar, korupsi, riba, merampok, berjudi dlsb.
Orang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa Allah, seperti yang disabdakan Rosulullah saw : Barang siapa yang dagingnya tumbuh dari barang haram, maka neraka lebih patut baginya (sebagai tempatnya) . ( HR Al Hakim). Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infakkan pada jalan yang benar pula. Bila tadi di sebut harta itu milik Allah, maka wajib pula kita gunakan harta itu dalam rangka menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini.
Di dalam Alquran ada delapan golongan yang berhak mendapat zakat, yaitu para fuqara (orang faqir), masakin (orang miskin), amil (pengurus zakat), muallaf (orang yang baru masuk Islam), untuk membebaskan budak, orang-orang yang berhutang, orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah dan orang-orang yang sedang ada dalam perjalanan jauh (musafir). Pada masa sekarang ini ada tiga golongan yang di prioritaskan yang berhak mendapatkan infaq dan sadakah, yaitu golongan fuqara, masakin dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.
Orang faqir adalah orang yang membutuhkan/mempunyai kebutuhan hidup tetapi tidak mempunyai pekerjaan sedangkan hidupnya di gunakan untuk membantu agama Islam. Jadi orang faqir ialah orang yang hidupnya untuk berjuang di jalan Allah bukan pemalas yang tidak mau berusaha tetapi usahanya hanya bisa mencukupi kebutuhan minimal dalam keluarganya saja (makan sehari-hari).
4. BADAN
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang di ciptakan Allah di muka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang di berikan Allah, manusia di jadikan sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia di bebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini di tuntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi kepada Allah.
Letihnya manusia dalam melaksanakan ibadah kepada Allah akan di ganjar dengan pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka main-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak pernah di contohkan rosul Allah saw, maka sia-sialah letihnya itu, bahkan ada yang di ganjar dengan api neraka, karena mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagaimana sabda nabi Allah saw : Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat, dan tiap-tiap semangat ada masa lelahnya maka barangsiapa lelah dan letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barang siapa letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa . (HR Al Hakim dan Al Baihaqi).
Begitulah, pada hari mahsyar masing-masing manusia akan di minta
pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah di kerjakan selama hidupnya di dunia ini. Sudah siapkah kita menjawab pertanyaan pertanyaan yang akan di tanyakan kepada kita pada saat itu ? Kalau belum, kapan lagi kita mempersiapkan diri kalau tidak sekarang ? Kita tidak tahu kapan giliran kita dipanggil, tahun depan, bulan depan, minggu depan, besok, nanti malam, 1 jam lagi atau beberapa menit lagi. Wallahu alam.
Oleh Ust. Yazid Abdul Qadir Jawas
http://www.eramuslim.com/oase-iman/siapkah-kita-menghadapi-4-pertanyaan-di-padang-mahsyar.htm#.URXBPZyKOts

Peristiwa di Padang Mahsyar
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Taala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari Aisyah radhiyallahu anha).
Demikianlah keadaan manusia tatkala bertemu dengan Allah Taala di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. Meskipun demikian, akhirnya mereka diberi pakaian juga. Dan manusia yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim alaihis salam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim. (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4371).
Adapun pakaian yang dikenakannya ketika itu adalah pakaian yang dikenakan ketika mati. Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu mengatakan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3575)
Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, tatkala hendak menguburkan jenazah ibunya, beliau meminta agar jenazah ibunya dikafani dengan pakaian yang baru. Beliau mengatakan, Perbaguskanlah kafan jenazah kalian, karena sesungguhnya mereka akan dibangkitkan dengan (memakai) pakaian itu. (Fat-hul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, 11/383).
Bagaimana Manusia Digiring Ke Padang Mahsyar?
Manusia digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan amalnya. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
Sesungguhnya kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, berjalan kaki, dan belum dikhitan. (Hadits shahih. Diriwayat-kan oleh al-Bukhari, no. 6043)
Ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, Hadits hasan. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).
Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu mengatakan bahwa ada seseorang berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
: !
Wahai Rasulullah, bagaimana bisa orang kafir digiring di atas wajah mereka pada hari Kiamat? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Bukankah Rabb yang membuat seseorang berjalan di atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari Kiamat?! Qatadah mengatakan, Benar, demi kemuliaan Rabb kami. (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6042 dan Muslim, no. 5020).
Ketika Matahari Didekatkan Dengan Jarak Satu Mil
Kaum muslimin yang kami muliakan, ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari didekatkan sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
: :
Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil. Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata? Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau. (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, Jarak satu mil ini, baik satu mil yang biasa atau mil alat celak, semuanya dekat. Apabila sedemikian rupa panasnya matahari di dunia, padahal jarak antara kita dengannya sangat jauh, maka bagaimana jika matahari tersebut berada satu mil di atas kepala kita?! (Syarah al-Aqidah al-Wasithiyyah, 2/134).
Jika matahari di dunia ini didekatkan ke bumi dengan jarak 1 mil, niscaya bumi akan terbakar. Bagaimana mungkin di akherat kelak matahari didekatkan dengan jarak 1 mil namun makhluk tidak terbakar?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa pada hari Kiamat kelak tatkala manusia dikumpulkan di padang mahsyar, kekuatan mereka tidaklah sama dengan kekuatan mereka ketika hidup di dunia. Akan tetapi mereka lebih kuat dan lebih tahan. Seandainya manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari tanpa naungan, tanpa makan, dan tanpa minum, niscaya mereka tidak mungkin mampu melakukannya, bahkan mereka akan binasa. Namun pada hari Kiamat kelak, mereka mampu berdiri selama 50 tahun tanpa makan, tanpa minum, dan tanpa naungan, kecuali beberapa golongan yang dinaungi Allah Taala. Mereka juga mampu menyaksikan kengerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni Neraka yang disiksa (dengan begitu kerasnya), namun mereka tidak binasa karenanya. Allah Taala berfirman:
(56)
Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. (An-Nisa: 56). (Syarah Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135)
Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan Arsy Allah Taala
Pada hari yang sangat panas itu, Allah Taala akan memberikan naungan kepada sebagian hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
: :
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: Sungguh aku takut kepada Allah.
6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya. (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 Fat-h, dan Muslim, no. 1031).
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Taala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat). (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006)
Semoga Allah Taala memberikan hidayah taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita untuk menjadi bagian dari golongan yang mulia ini. Amin
Penulis: dr. Muhaimin Ashuri
Murojaah: Ustadz Aris Munandar, MA
Artikel www.muslim.or.id
Dari artikel ‘Peristiwa di Padang Mahsyar Muslim.Or.Id’
http://muslim.or.id/aqidah/peristiwa-di-padang-mahsyar.html
Dahsyatnya Mahsyar
Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 058
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan: Allah l akan mengumpulkan seluruh manusia setelah mereka bangkit dari kuburnya. Mereka berjalan menuju mahsyar, sebuah tempat di mana Allah l akan kumpulkan makhluk yang pertama hingga yang terakhir. Mahsyar adalah sebuah tempat yang rata. Tidak ada tempat yang tinggi, tidak pula ada gunung maupun bukit. Tempat yang rata, semua makhluk akan berkumpul di sana. (Syarh Lumatul Itiqad, hal. 201)
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sad z, Rasulullah n bersabda:
. :
Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih. Sahl z dan selainnya berkata: Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan) bagi seorangpun. (HR. Al-Bukhari no. 6521 dan Muslim no. 790)
Matahari didekatkan kepada makhluk
Matahari diakan didekatkan terhadap kepala makhluk, sehingga semakin memberatkan dan menakutkan mereka. Itulah di antara peristiwa yang amat dahsyat di padang mahsyar. Maka, keluarlah keringat mereka yang akan menyiksa pemiliknya sesuai dosa-dosa mereka ketika hidup di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah n:
- : - : . -: n
Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil. Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata.
Beliau n bersabda: Maka manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya).[1] Maka, di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua betisnya. Adapula yang sampai pinggangnya. Ada juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksanya. Perawi berkata: Rasulullah n menunjuk dengan tangannya ke mulutnya. (HR. Muslim no. 2864)
Juga hadits dari Abu Hurairah z, bahwa Rasulullah n bersabda:
-
Sesungguhnya keringat manusia itu pada hari kiamat akan membanjiri bumi selebar tujuhpuluh depa, dan sungguh akan membanjiri sampai setinggi mulut atau telinga mereka. Tsaur, salah seorang perawi ragu mana lafadz yang tepat (HR. Muslim)
Seandainya ada yang bertanya, kalau di dunia maka bila matahari mendekat sedikit saja dari garis edarnya, wajarnya bumi akan terbakar. Maka, bagaimana mungkin hal ini akan terjadi dengan jarak sedemikian dekat namun tidak membakar makhluk?
Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t, manusia akan dibangkitkan lalu digiring ke padang mahsyar pada hari kiamat bukan dengan kekuatan yang ada pada mereka ketika hidup di dunia. Bahkan mereka lebih kuat dan lebih mampu. Bila manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari, tidak berteduh, tidak makan dan tidak minum, mereka tidak mungkin mampu melakukannya. Mereka akan binasa. Namun pada hari kiamat, mereka mampu bediri selama 50 tahun tanpa makan dan minum ataupun berteduh, kecuali beberapa golongan yang Allah l naungi. Mereka mampu menyaksikan kegerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni neraka yang disiksa, mereka tidak binasa karenanya.
Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain (An-Nisa: 56) [Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135]
Oleh karena itulah, Rasulullah memberikan contoh kepdaa umatnya untuk senantiasa meminta perlindungan kepada Allah l dari berbagai kesempitan dan kengerian yang akan terjadi pada hari kiamat. Sebagaimana dalam hadits Aisyah x:
n
Adalah Rasulullah n senantiasa meminta perlindungan kepada Allah l dari kesempitan-kesempitan di mahsyat pada hari kiamat. (HR. Abu Dawud, An-Nasai dan Ibnu Majah)
Golongan yang akan mendapatkan naungan Allah l
Allah l dengan rahmat dan keutamaan-Nya akana memberikan naungan kepada sebagian hamba-Nya, pada hari yang sangat panas. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya, yaitu di padang mahsyar tatkala mereka menghadap Allah l.
Beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya, yaitu naungan Arsy-Nya, adalah sebagaimana yang Rasulullah n sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah z. Beliau n bersabda:
:
Ada tujuh golongan yang Allah l akan menaungi mereka di bawah naungan Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Arsy-Nya. Mereka adalah (1) imam (pemimpin) yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Rabbnya, (3) orang yang hatinya terkait di masjid, (4) orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: Sesungguhnya aku takut kepada Allah, (6) orang yang bersedekah namuan merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan (7) orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya. (Muttafaqun alaih)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah n bersabda:
Ada tujuh golongan yang Allah k akan menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya. (HR. Said bin Manshur, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 2/144, juga oleh Al-Albani dalam Al-Irwa)
Maka, riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-Nya adalah naungan Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya, karena hal ini tidak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.
Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya adalah:
Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan (membayar hutang) atau membebaskan (hutang tersebut) darinya, niscaya Allah l akan menaunginya dalam Arsy-Nya. (HR. Muslim no. 3006)
Semoga Allah l menjadikan kita semua termasuk golongan mereka.
________________________________________
[1] Sebagaimana dalam riwayat Al-Imam Ahmad dan Ath-Thabarani dari Abu Umamah z, Rasulullah n bersabda:
Mereka berkeringat padanya sesuai kadar dosa-dosa mereka.
http://asysyariah.com/dahsyatnya-mahsyar.html
4 Pertanyaan Di Padang Mahsyar
Setiap Muslim wajib mengenai Hari Akhir atau Hari Kiamat. Bahkan hal itu merupakan rukun iman yang kelima. Di dalam hadis-hadis shahih diterangkan bahwa setelah dunia ini hancur, manusia yang di dalam kubur dibangkitkan dan semua akan dikumpulkan oleh Allah di Padang Mashyar. Siapkah kita menghadapi peristiwa tersebut? Apa saja yang akan terjadi pada saat itu?
Pada saat itu manusia akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah Taala tentang segala macam yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfaat apa yang dibanggakan selama di dunia ini. Pada hari itu hanya ada penguasa tunggal, iaitu Allah Subhanahu wa Taala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya.
Kerana Allah telah menganugerahkan nikmat-nikmat itu kepada manusia, maka sangat wajar apabila Dia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, dan badannya untuk apa ia gunakan. (HR Tirmidzi dan Ad-Darimi).
1 Umur
Umur adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia. Bila kita berbincang-bincang tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu. Allah dalam Al-Quran telah bersumpah dengan waktu: Demi masa, maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang diberikan Allah adalah 24 jam dalam sehari-semalam. Untuk apa kitagunakan waktu itu? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk yang lain, yang sia-sia?
Keadaan umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada di antara mereka yang tidak mengerti ajaran agamanya dan ada yang tidak mengerti ilmu pengetahuan umum. Bahkan ada di antara mereka yang buta huruf baca tulis Al-Quran. Bila kita mau meningkatkan iman dan amal, maka seharusnyalah kita bertanya kepada diri masing-masing. Sudah berapa umur kita hari ini dan apa yang sudah kita ketahui tentang Islam, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini? Janganlah kita termasuk orang-orang yang rugi.
2. Ilmu
Yang membedakan antara Muslim dan kafir adalah ilmu dan amal. Orang Muslim berbeza amalannya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, berumah tangga, bermuamalah dan lain-lain. Seorang Muslim diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar menuntut ilmu. Allah berfirman:
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS Az-Zumar [39] : 9)
Ayat ini kendatipun berbetuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama hukumnya adalah wajib atas setiap individu Muslim, misalnya tentang membersihkan najis, berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang dilaksanakan setiap hari. Karena bila ia tidak tahu, maka amalannya akan tertolak, dan Allah akan bertanya kenapa ia mengikuti apa yang tidak ia ketahui, seperti dalam firman-Nya:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS Al-Isra [17] : 36)
Ilmu yang sudah dipelajari oleh umat Islam harus digunakan untuk kepentingan Islam. Ilmu yang sudah dituntut dan dipelajari wajib diamalkan menurut syariat Islam. Ilmu tidak akan berarti apa-apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) kerana tiap-tiap orang dimudahkan menurut apa-apa yang Allah ciptakan atasnya. (HR Muslim)
3. Harta
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Bagi tiap-tiap umat itu fitnah dan sesungguhnya fitnah umatku adalah harta. (HR At-Tirmidzi dan Hakim)
Harta pada hakikatnya adalah milik Allah. Harta adalah amanat Allah yag dilimpahkan kepada umat manusia agar dia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Bila kita amati keadaan umat Islam saat ini, banyak kita dapati di anara mereka yang tidak peduli lagi dengan cara mengumpulkan hartanya, apakah dari jalan yang halal atau jalan yang haram. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah meramalkan hal ini dengan sabdanya:
Nanti akan datang suatu masa, di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari yang halal atau dari yang haram. (HR Al-Bukhari)
Setiap Muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencarian hidupnya kerana banyak manusia yang terdesak masalah ekonomi lalu ia hingga tidak perduli lagi dari mana harta itu ia peroleh.
Ada yang memperoleh harta dari usaha-usaha yang batil, misalnya hutang tidak dibayar, rasuah, riba, merompak, berjudi dan lain sebagainya. Orang yang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa dari Allah, seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka Neraka itu lebih patut baginya (sebagai tempat). (HR Al-Hakim).
Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infaqkan pada jalan yang benar pula. Bila tadi disebutkan bahwa harta itu milik Allah, maka wajib pula kita gunakan harta itu untuk dalam rangka menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini.
4. Badan
Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah di muka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang diberikan Allah, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi, manusia dibebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini dituntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khalifah dalam rangka mengabdi kepada Allah.
Letihnya manusia dalam melaksanakan ibadah kepada Allah mendapat ganjaran pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka bermain-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka sia-sia letihnya itu, bahkan ada yang akan dibalas dengan api Neraka, kerana mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat dan tiap-tiap masa semangat ada masa lelahnya, maka barangsiapa lelah letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa yang letihnya bukan kerana melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa. (HRAl-Hakim dan Al-Baihaqi).
Demikianlah, pada hari mashyar masing-masing manusia akan diminta pertanggungjawabkan atas segala perbuatan yang telah dikerjakannya selama hidupnya di dunia. Sudah siapkan kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu? Kalau belum, bila lagi kita mempersiapkan diri kalau tidak sekarang?
sumber
http://www.lamankongsi.com/2012/01/4-pertanyaan-di-padang-mahsyar.html

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Total Pageviews