Social Icons

Pages

Monday, August 19, 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES SOSIALISASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES SOSIALISASI




DISUSUN OLEH ;
 
                           NAMA           : Miftah farid



JURUSAN: TKJ
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi” ini walaupun agak terlambat dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada kawan-kawan yang telah membantu sedikit banyaknya dalam menyusun makalah ini.
Mohon maaf kami kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia karena terlambat mengumpulkan makalah ini sebagai tugas kelompok yang harusnya sudah dikumpulkan beberapa minggu yang lalu. Keterlambatan ini diakibatkan oleh beberapa hal, namun kami akui bahwa keterlambatan ini sebenarnya murni kelalaian kami sebagai mahasiswa.
Tidak banyak yang dapat kami sampaikan melalui kata pengantar ini, namun yang jelas kami berharap bapak dosen pengampu memaklumi kekurangan-kekurangan kami dalam penyusunan makalah berikut dengan keterlambatan kami dalam menyelesaikan makalah ini.


Ttd     
penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Latar belakang
Proses sosialisasi adalah merupakan proses yang mempengaruhi seluruh hidup manusia. Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Proses sosialisasi ini tentu saja diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan agar manusia dapat bahagia dan menggapai tujuan hidupnya dengan baik. Untuk itu perlu kiranya kita mempelajari berbagai hal yang turut mempengaruhi proses sosialisasi agar kita dapat menghindari kemungkinan buruk yang disebabkan oleh proses sosialisasi yang menyimpang.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Tujuan
Makalah ini disusun untuk menjabarkan beberapa faktor yang yang mempengaruhi proses sosialisasi karena kami berspekulasi bahwa proses sosialisasi adalah proses yang sangat penting dalam hidup manusia. Untuk itu, melalui makalah ini pembaca diharapkan dapat menambah wawasanya tentang faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi ini.


BAB II
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES SOSIALISASI

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Pengertian sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
<!--[if !supportLists]-->A.                  <!--[endif]-->Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
<!--[if !supportLists]-->B.                  <!--[endif]-->Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
<!--[if !supportLists]-->C.                  <!--[endif]-->Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
<!--[if !supportLists]-->D.                  <!--[endif]-->Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Media sosialisasi
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.

<!--[if !supportLists]-->A.      <!--[endif]-->Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->berusaha dekat dengan anak-anaknya
<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
<!--[if !supportLists]-->c.       <!--[endif]-->mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
<!--[if !supportLists]-->d.      <!--[endif]-->memberikan keteladanan yang baik
<!--[if !supportLists]-->e.       <!--[endif]-->menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran.
<!--[if !supportLists]-->f.       <!--[endif]-->menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.
<!--[if !supportLists]-->B.      <!--[endif]-->Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).
<!--[if !supportLists]-->C.      <!--[endif]-->Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.
<!--[if !supportLists]-->D.      <!--[endif]-->Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh :
<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat
<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
<!--[if !supportLists]-->c.       <!--[endif]-->Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
<!--[if !supportLists]-->d.      <!--[endif]-->Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
<!--[if !supportLists]-->1.)    <!--[endif]-->Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi.
<!--[if !supportLists]-->2.)    <!--[endif]-->Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi
Ada lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. antara lain sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan perorangan, lingkungan, serta motivasi.

<!--[if !supportLists]-->A.    <!--[endif]-->Sifat Dasar
Sifat dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta sifat emosional. Sifat dasar merupakan warisan dari ayah dan ibu yang diturunkan melalui gen. Gen telah ada sejak anak masih berupa embrio yang di dalamnya mewarisi sifat-sifat sang ayah dan ibu.

<!--[if !supportLists]-->B.     <!--[endif]-->Lingkungan Prenatal
Embrio berada dalam rahim ibu untuk beberapa waktu. Lingkungan inilah yang disebut lingkungan prenatal. Pada masa ini sang ibu berusaha memberi pengaruh-pengaruh yang baik kepada bayinya. Misalnya mengkonsumsi susu ibu hamil yang bertujuan menambah gizi bayi atau senantiasa mendengarkan musik klasik guna merangsang kecerdasan otak bayi. Tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berasal dari sang ibu, seperti penyakit ibu yang dapat mempengaruhi kondisi sang bayi, gangguan endoktrin, penyakit bawaan atau shock pada saat kelahiran.
<!--[if !supportLists]-->C.     <!--[endif]-->Perbedaan Perorangan
Setelah lahir, seorang anak akan tumbuh dewasa dengan karakteristiknya sendiri-sendiri. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, seperti ciri fisik (bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan bentuk rambut), ciri-ciri normal, emosional, personal, dan sosial. Perbedaan perorangan ini mampu mempengaruhi sosialisasi seseorang.

<!--[if !supportLists]-->D.    <!--[endif]-->Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah kondisi sekitar individu baik lingkungan alam, kebudayaan, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi proses sosialisasi. Kondisi lingkungan sekitar tidak menentukan, tetapi mampu mempengaruhi dan membatasi proses sosialisasi seseorang.
Potensi manusia tidak dapat berkembang secara otomatis melainkan memerlukan lingkungan sosial yang tepat. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh : interaksi dengan sesama, bahasa, dan cinta/kasih sayang.
Dalam interaksi diperlukan pertumbuhan kecerdasan, pertumbuhan sosial dan emosional, mempelajari pola-pola kebudayaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. Melalui interaksi orang dapat belajar tentang pola perilaku yang tepat serta belajar hak, kewajiban dan tanggung jawab.
Bahasa digunakan untuk mempelajari simbol - simbol kebudayaan, merumuskan dan memahami kebudayaan, memahami gagasan yang kompleks dan menyatakan pandangan maupun nilai seseorang.
Cinta sangat diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. Lingkungan dimana ia tinggal sangat berpengaruh pada sosialisasi. Lingkungan yang “buruk” akan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Contoh : Dari keluarga “Broken Home” akan berpengaruh negatif pada perkembangan pribadi anak seperti rendah diri, suka berontak, nakal dan sebagainya.
<!--[if !supportLists]-->E.     <!--[endif]-->Motivasi
Dalam menjalani kehidupan, setiap individu mempunyai motivasi-motivasi untuk menjadikan hidupnya lebih berarti. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu. Motivasi yang dimiliki seseorang mampu mempengaruhi seseorang tersebut dalam bersosialisasi. Orang yang mempunyai motivasi besar dalam bersosialisasi tentu berbeda apabila dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai motivasi.



BAB III
PENUTUP
<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Kesimpulan
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.
Ada lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. antara lain sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan perorangan, lingkungan, serta motivasi.


<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Saran
Setelah mempelajari sosialisasi dan telah mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses sosialisasi, saran kami kepada pembaca agar dapat memperhatikan proses sosialisasi yang penting ini. Jangan sampai pembaca terjebak kedalam proses sosialisasi yang salah.


DAFTAR PUSTAKA


Maryati,kun dan juju suryawati.2006.Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XII.Jakarta.Penerbit Erlangga.

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Total Pageviews